Tidak ada perayaan di masa pandemic

Tidak ada perayaan di masa pandemic

Tidak ada perayaan di masa pandemic

Tidak ada perayaan di masa pandemic dan anak – anak tidak perlu menggunakan pakaian adat. di masa pandemic banyak sekali orang – orang yang tidak bisa pergi dan keluar rumah. Bila mengenang Kembali di masa – masa kartini dan tujuh belas agustus banyak sekali para orang tua yang pergi ke tempat penyewaan untuk menyewa pakaian adat untuk anak – anak.

Bangun pagi dan mempersiapkan semua hal untuk membuat anak – anaknya siap dengan pakaian adat yang akan mereka gunakan. Selain para orang tua yang kerepotan ternyata para guru dan beberapa dinas lainnya pun juga ikut meramaikan acara. Di adakan lomba – lomba di hari tujuh belasan yang seru.

Mulai Merugi

Anak – anak yang menggenakan pakaian adat akan di arak dengan menggunakan alat transportasi yang sudah di hiasi berbagai jenis pernak – Pernik. Hari yang terlihat melelahkan tetapi memberi moment yang lucu dan mengemaskan. Tapi sejak adanya pandemic membuat banyak sekali kerugian yang tak terduga. Cuaresmaysemanasanta

Akibat pandemic pula banyak sekali toko – toko yang berjualan offline mengalami kerugian dan tidak ada pemasukkan sama sekali. Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya banyak sekali pemasukan dan memberi banyak untung. Di masa pandemic semua kegiatan di hentikan sehingga stok toko jadi mludak atau penuh.

Membayangkan toko ramai dan sesak

Tepatnya di hari kartini dan tujuh belas agustus menjadi hari di mana banyak toko souvenir, cosmetik dan penyewaan baju akan ramai di kunjungi banyak orang. Banyak sekali orang – orang yang datang dan tidak pernah berhenti – henti membuat banyak karyawan menjadi kewalahan dalam menghadapi semua permintaan para pembeli.

tidak ada acara arakan – arakan dan lomba//hanya di rumah saja

Setiap tahun penjual akan membayangkan betapa ramainya nanti toko mereka disaat perayaan kartini dan tujuh belas agustus. Tetapi sejak adanya pandemic membuat banyak toko mengalami kerugian yang lumayan banyak. Banyak sekali barang yang di sediakan untuk perayaan tidak terjual. Pihak sekolah dan beberapa dinas mengatakan tidak adanya hari perayaan di masa pandemic. Untuk mencegah penularan maka hanya di lakukan di rumah saja.